“Tahu kau mengapa aku sayangi kau
lebih dari siapa pun? Karena kau menulis.
Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."
Pramoedya Ananta Toer
Kenalan dulu, yuk!
Adlina si perangkai kata dan pecinta diskusi.
Merasa pemula dalam banyak hal karena semakin
banyak tahu semakin sadar akan miskin ilmu.
Ragam Karya
Curahan Adlina menyuarakan perasaan,
pemikiran, dan imajinasi dalam bentuk
rangkaian kata yang penuh makna.
Puisi
Sama-Sama Mati
Aku ingin berkelana
Mencari jiwa yang telah mati
Menyelami asa yang terlanjur pergi
Aku ingin bersembunyi
Tetapi pohon-pohon di depan rumah menghalangi cahaya
Sehingga dengannya aku harus menjadi salah satu perangkat manusiawi
Aku ingin bersembunyi
Tapi arah serta tujuan hidup memaksaku untuk berjalan
....
Cerpen
Hantu Tabrak Lari
Malam yang gelap dan petang tidak menyurutkan
sebuah roda mobil yang sudah menipis untuk tetap
melaju. Kecepatannya yang cenderung spontan dan
agak ngebut ikut menyapa riuh-riuh suara jangkrik
dan bambu. Jalan ini sepi dan lengang, dan beberapa
warung kopi masih buka untuk melayani sopir truk
yang mengantuk.
Aldi menancapkan gas mobilnya lebih cepat,
malam ini ia tidak mau ketinggalan nonton pertandingan
sepak bola. Yang dia ingat sudah lebih dari enam
delapan bulan lalu mobilnya diservice, dan ia yakin
semuanya akan baik-baik saja, meski kemudi menjadi
lebih ringan dan liar serta matanya yang melek
merem, ia akan tetap menuju ke rumah
kesayangannya dan menonton sepak bola.
....
Berlangganan tulisan Adlina
Adlina Menulis.
Adlina si perangkai kata dan pecinta diskusi.
Merasa pemula dalam banyak hal karena
semakin banyak tahu semakin sadar
akan miskin ilmu.